IMM MEMPERTANYAKAN AUM BATAM
Sabtu 12 januari 2019 pimpinan cabang ikatan mahasiswa muhammadiyah kota batam resmi dilantik oleh DPD IMM KEPRI yang dilaksanakan di aula Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Batam, dalam acara tersebut berlangsung meriah sesuai harapan Dari mulai pembukaan sampai dengan penutupan.
Walau pada historinya sempat mengalami dinamika internal yang tergolong besar dan cukup panjang bagi kami pc imm batam, syukur alhamdulillah atas dorongan dari pimpinan daerah muhammadiyah kota batam dan DPD IMM KEPRI maka hal telah ditemukan titik terangnya dengan terlaksannya rapat luar biasa yang bertempat Bandung Resto Batam center, kami sadari bahwasanya dinamika tersebut memiliki hikmah yang begitu dalam sebab kami dituntut harus benar-benar siap dengan kehadiran IMM yang semakin besar.
Menjadi garis besar bagi kami kader ikatan mahasiswa muhammadiyah kota batam yang saat ini baru dilantik, sebab mengapa!, ketik sesi kata sambutan yg di pimpin oleh ketua Pimpinan Daerah muhammadiyah Kota Batam (ayahanda emtizar karyan) yang menyampaikan dalam pidato di acara pelantikan tersebut "muhammadiyah adalah organisasi yang besar yang telah berkiprah selama 106 tahun khususnya dalam problematika keummatan bahkan dari sebelum Indonesia berdiri dengan berbagai perstasi yang telah di peroleh dan bermacam dinamika yang telah di lewati dan terselesaikan dengan rapi yakni terlihat dari bukti sejarah bahwasanya telah banyak buku yang mengenai muhammadiyah, yang dapat di simpulakan adalah sebagai organisasi yang mengarah pada kaderisasi bukan hanya fokus pada pembangunan dan pembangunan AUM itu sendiri".
Mendengar point tersebut membuat kami benar-benar merenung akan hal itu yang mana di setiap event atau kaderisasi yang kami selenggarakan selalu minus dalam hal anggaran dan terus berulang hal yang sama, bahkan dalam suatu pengkaderan yang kami laksanakan yang disebut DAD (Darul Arqom Dasar) sebagai syarat sah masuk IMM yang mana dalam pengkaderan tersebut berdasarkan SPI (sistem perkaderan ikatan) standarnya adalah 96 jam atau sekitar 4 hari dan 4 malam namun melihat kondisi mahasiswa kota batam kami mengharuskan melaksanakan di hari sabtu dan minggu di siang hari, itu pun harus kami potong waktu nya atau di percepat sebab kurangnya akomodasi/konsumsi acara, bahkan sampai menggunakan uang pribadi / menghutang itu hal yang lumrah bagi kami dengan harpan ada jalan untuk ini dimasa mendatang.
Namun jika dilihat dari sisi amal usaha muhammadiyah (AUM) itu sendiri, yang telah berkembang pesat menjadi sebuah harapan sebagai pendorong efektifnya pergerakan ORTOM di kota batam namun hal itu tidak kami temukan atau bahkan seperti menjauh dari yang kami harapkan, sebab harus dengan mengandalkan senior kami yang tidak tergolong banyak di kota tercinta ini walau batam bukanlah kelahiran kami tapi batam adalah masadepan kami.
Dengan kondisi 90% kader pekerja lalu kuliah dan uang Kerja utk bayar kuliah/kos membuat kami ini menjadi PR besar di waktu berjalan, dalam menjaga eksistensi perserikatan yang besar ini walau kadang kami merasa kecil dikarenakan melihat IMM Begitu besarnya di daerah lain bahkan kami rasaya ingin menjerit kepada pimpinan pusat agar mereka tau bagaimana kami di Batam yang terkesan kota yang seksi ini di mata indonesia, perlukah AUM ini untuk di Audit ?
Atau Bagaimana perputaran pendapatannya?
Sebab dengan pendapatan puluhan juta mesjid utama kita belum utuh jua !!!
By. Kabid Bidang Kader (Immawan Hasan Beda)
Komentar